KARAKTERISTIK STRUKTUR EKONOMI DAN DISPARITAS REGIONAL DI INDONESIA, 2000-2010

Characteristic of Economic Structure and Regional Disparity in the Indonesia, 2000-2010

Authors

  • Jumadi Mahasiswa Program Studi Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan

Abstract

Pembangunan (ekonomi) dalam jangka panjang telah membawa serangkaian perubahan mendasar (transformasi ekonomi) dalam perekonomian dan berdampak terjadinya kesenjangan antar wilayah/daerah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan menganalisis struktur ekonomi dan disparitas regional dan nasional; karakteristik tipologi wilayah berdasarkan struktur ekonomi dan disparitas regional; serta faktor-faktor yang mempengaruhi disparitas regional di tujuh region selama 2000-2010. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif, Shift Share Analysis, Indeks Williamson, Indeks Entropi Theil, Cluster Analysis, dan Regresi Data Panel. Wilayah studi meliputi tujuh region: Sumatera, Jawa-Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Selama 2000-2010, sektor jasa modern memiliki kontribusi paling besar terhadap perekonomian region Sumatera, Jawa-Bali, Maluku, dan nasional; sektor pertanian masih mendominasi perekonomian region Nusa Tenggara dan Sulawesi; dan sektor pertambangan & penggalian masih mendominasi perekonomian region Kalimantan dan Papua. Terdapat indikasi terjadinya gejala de-industrialisasi dalam perekonomian nasional dan region Jawa-Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Telah terjadi transformasi ekonomi pada struktur ekonomi region Sumatera, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua, namun mengalami lompatan (jumping) pergeseran kontribusi dari sektor pertanian/sektor pertambangan & penggalian langsung oleh sektor jasa modern. Transformasi struktur sektor-sektor ekonomi dalam perekonomian nasional tidak diikuti oleh transformasi tenaga kerja sektoral secara proporsional. Kontribusi sektor jasa modern berkorelasi positif terhadap pendapatan per kapita regional dan berkorelasi negatif terhadap persentase penduduk miskin regional. Selama 2000-2010, disparitas antar region masih tergolong rendah, namun menunjukkan kecenderungan meningkat. Ketimpangan intra region menunjukkan kecenderungan menurun, kecuali region Jawa-Bali dan Nusa Tenggara. Disparitas intra region memberikan kontribusi paling besar terhadap disparitas regional dibandingkan disparitas antar region. Berdasarkan karakteristik indikator/penciri utama perkembangan struktur ekonomi dan disparitas regional, terdapat empat tipologi wilayah, yaitu: Tipologi I: Wilayah Tertingga, Tipologi II: Wilayah Maju, Tipologi III: Wilayah Sedang Berkembang, dan Tipologi IV: Wilayah Transisi. Perubahan disparitas regional dipengaruhi oleh kontribusi sektor pertanian; pertambangan & penggalian; industri manufaktur; dan jasa modern. Rekomendasi kebijakan secara umum adalah pengembangan ekonomi wilayah yang dapat mendorong perubahan struktur ekonomi secara bertahap dan berkelanjutan dan mampu menurunkan disparitas regional, didasarkan atas karakteristik perkembangan struktur ekonomi dan disparitas regional serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Downloads

Published

2022-06-30