Analisis Pengembangan Produk Olahan Mangrove Sebagai Mata Pencaharian Alternatif Masyarakat Pesisir

Analysis of The Development of Mangrove Products As Alternative Livelihoods of Coastal Communities Case Study of Pantai Bahagia Village, Muara Gembong District, Bekasi Regency, West Java

Authors

  • Usman Abdul Muluk Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi

Abstract

Muara Gembong merupakan daerah di Kabupaten Bekasi yang mengalami perubahan lingkungan akibat konversi hutan mangrove. Daerah yang paling terdampak adalah Desa Pantai Bahagia. Sebanyak 63% masyarakatnya mengalami penurunan pendapatan dan menjadikan produk olahan mangrove sebagai pendapatan alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi produk olahan mangrove, (2) menganalisis kelayakan usaha, (3) menganalisis pengaruh produk olahan mangrove terhadap kelestarian hutan mangrove, dan (4) menganalisis strategi pengembangan produk olahan mangrove. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus, sedangkan metode analisis data yang digunakan yaitu Weighted Sum Model (WSM), analisis pendapatan, Revenue Cost of Ratio (R/C), Return of Investment (ROI), Payback Period (PP), deskriptif kualitatif serta Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT). Berdasarkan hasil penelitian, dodol original, stik balado, dan sirup merupakan olahan mangrove yang paling layak untuk dikembangkan. Usaha produk olahan mangrove layak dilakukan berdasarkan kriteria kelayakan finansial. Produk olahan berpengaruh terhadap kelestarian hutan mangrove melalui perubahan pola pemanfaatan, pengelolaan ekosistem, dan kesediaan masyarakat untuk menanam mangrove. Strategi pengembangan yang dapat dilakukan yaitu menentukan segmentasi konsumen, optimalisasi pasar digital, bekerjasama dengan reseller dan dropshipper serta membuat produk olahan mangrove menjadi naik kelas.

Downloads

Published

2022-12-19 — Updated on 2023-02-13

Versions