Estimasi Nilai Ekonomi Keanekaragaman Flora yang Berpotensi Sebagai Bahan Baku Obat di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak
Abstract
Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS) merupakan salah satu Taman Nasional yang memiliki keanekaragaman flora yang tinggi yang berada di Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tanaman yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Malasari di Pengelolaan Taman Nasional Wilayah Cikaniki (PTNW Cikaniki), baik itu yang sudah dikomersialkan atau belum dikomersialkan, menghitung nilai ekonomi dari keanekaragaman flora yang berpotensi sebagai bahan baku obat di TNGHS, dan mengetahui stakeholder yang terkait dengan pengelolaan keanekaragaman flora yang berpotensi sebagai bahan baku obat di TNGHS.Metode harga pasar dan harga barang pengganti digunakan untuk mengetahui nilai ekonomi tanaman, dan snowball sampling untuk mengetahui stakeholder terkait dalam pengelolaan Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 145 jenis tanaman yang memiliki manfaat obat, beberapa diantaranya sudah dikomersialkan diolah menjadi produk, 53,8% tanaman telah dikomersialkan dan belum dikomersialkan menghasilkan persentase 46,2%. Nilai keuntungan pengolahan tanaman obat berbentuk kapsul paling tinggi dimiliki oleh jahe merah dengan keuntungan Rp4.650.000 per 20 kilogram bahan baku segar, selain itu terdapat 5 stakeholder yang terkait dalam pengelolaan keanekaragaman flora berpotensi sebagai obat baik itu secara langsung maupun tidak langsung dengan stakeholder paling berpengaruh dan berkepentingan adalah TNGHS.